Wednesday, September 13, 2006

Ilmu yang menguntungkan

Ilmu apabila disertai rasa takut kepada Allah, maka itu akan menguntungkan kamu. Dan jika tidak, maka itu yang membahayakan kamu.

Rasulullah SAw bersabda: Setiap hari dimana aku tidak bertambah ilmu yang mendekatkan aku kepada Allah, berarti tidak membawa berkah bagiku terbit matahari pada hari itu.
Rasulullah SAW bersabda: Akan keluar pada akhir zaman orang yang mencari dunia dengan kedok agama, memperlihatkan di muka orang bulu domba karena lunak lidahnya lebih manis daripada madu, tetapi hatinya hati srigala.
Rasulullah SAW bersabda: Akan tiba suatu masa pada umat manusia, dikala itu Islam tidak tinggal melainkan namanya, Al Qur'an tidak tinggal melainkan tulisannya,. masjid-masjidnya bagus namun kosong dari petunjuk, dan ulama-ulamanya termasuk manusia paling jelek yang berada di bawah langit, karena dari mereka timbul beberapa fitnah dan akan kembali kepadanya.
Abu Hurairah ra berkata, Nabi SAW bersabda: "Barangsiapa yang belajar ilmu agama tidak untuk mencari keridhaan Allah, tidak mempelajarinya kecuali untuk mencapai suatu kepentingan dunia, maka dia tidak akan merasai bau surga pada hari kiamat.
Al HAsan ra berkata: Siksa bagi seorang alim itu matinya hati. Ketika ditanya : Bagaimanakah matinya hati itu? Jawabnya : Mencari dunia dengan menjual amal akhirat. Dan lebih jahat lagi apabila dia menjilat-jilat kepada raja (pemerintah) untuk mencari keuntungan uang haram atau syubhat maka yang demikian itu terang-terangan menentang murka Allah SWT.
Abu Darda' ra berkata, RAsulullah SAW bersabda: "Allah telah menurunkan wahyu kepada salah seorang Nabi: Katakanlah kepada orang-orang yang belajar ilmu agama tidak untuk kepentingan agama dan belajar tidak untuk diamalkan, mereka mencari dunia dengan amal akhirat, memakai bulu domba tetapi hati mereka hati srigala, lidahnya lebih manis daripada madu, dan hatinya lebih pahit daripada jadam, apakah mereka akan mempermainkan Aku atau mengejek Aku, pasti akan Aku turunkan kepada mereka ujian fitnah sehingga orang yang sabar menjadi bingung."
Farqud as Sindi bertanya kepada Abu Hasan Al Bashri dan setelah dijawab ia berkata: Ahli fiqih berbeda dengan keteranganmu itu. Berkata Abu Hasan: Pernahkah kamu melihat dengan mata kepalamu sendiri orang faqih itu. Seorang faqih ialah orang yang zuhud terhadap dunia, yang suka amal akhirat, yang waspada dalam agama, yang tetap taat ibadahnya, yang wara' tidak melukai kehormatan sesama muslim, yang menjauhi harta mereka, yang rajin beribadah, yang mengikut sunnah Rasul, yang tidak membenci orang yang diatasnya, yang tidak menghina orang yang dibawahnya, dan yang tidak mencari dunia dengan ilmu yang diajarkan oleh SWT.
Pengarang kitab Az Zubad berkata: Seorang alim yang tidak mengamalkan ilmunya akan disiksa sebelum penyembah berhala. Dan barangsiapa yang bertambah ilmu tetapi tidak bertambah baik akhlaknya dan takutnya kepada Allah, maka tidak bertambah dekat kepada Allah bahkan akan bertambah jauh dari Allah SWT.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home